Bahan Bakar Nabati Bakal Jadi Andalan, ini Istilah-istilahnya yang Perlu Diketahui

Rabu, 06 Januari 2021 04:33 Crude Palm Oil (CPO) green fuel berbasis sawit program mandatori B30 bahan bakar nabati (BBN)
Bahan Bakar Nabati Bakal Jadi Andalan, ini Istilah-istilahnya yang Perlu Diketahui
Bahan Bakar Nabati Bakal Jadi Andalan, ini Istilah-istilahnya yang Perlu Diketahui

 Ilustrasi foto/ngoilgas.com

YUKBIZ.COM,  JAKARTA – Hai sobat semuanya, tahukah Anda bahwa pemerintah terus mendorong peningkatan pemanfaatan bahan bakar nabati?

Hal itu dilakukan  sebagai upaya meningkatkan bahan bakar ramah lingkungan guna mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan energi fosil. 

Selain menerapkan program mandatori B30 atau campuran 30% biodiesel dalam bahan bakar solar yang telah berlaku efektif per 1 Januari 2020, pemerintah juga mendorong pengembangan green fuel berbasis sawit.

BACA JUGA:

Gebyar Diskon Mobil LCGC Berbagai Merek, Diskon Karimun Wagon R Tembus Rp 20 Juta

Sandiaga: Sport Tourism Jadi Opsi Pelepas Pandemic Fatigue   

Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Andriah Feby Misna mengungkapkan, saat ini pemerintah tengah mendorong pengembangan green fuel berbasis sawit yang nantinya diharapkan dapat menghasilkan Green Diesel (D100), Green Gasoline (G100), dan Bioavtur (J100) yang berbasis Crude Palm Oil (CPO).

Pemerintah pun sedang menggandeng PT Pertamina (Persero) untuk melakukan pengembangan green fuel di kilang-kilang Pertamina yang berada di sentra produksi sawit, baik secara co-processing di kilang-kilang yang sudah ada maupun ke depannya dengan pembangunan kilang baru (stand alone) yang didedikasikan untuk green fuel.

“Produk green fuel ini mempunyai karakteristik yang mirip dengan bahan bakar yang berbasis fosil, bahkan untuk beberapa parameter kualitasnya jauh lebih baik dari bahan bakar berbasis fosil fuel," tutur Feby dalam siaran pers di situs Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Selasa (5/1).

Feby menjelaskan, Green Diesel atau Diesel Biohydrokarbon memiliki keunggulan dibanding diesel yang berbasis fosil maupun biodiesel berbasis fatty acid methyl ester (FAME).

Di antaranya adalah cetane number yang relatif lebih tinggi, sulfur content yang lebih rendah, dan memiliki oxidation stability lebih baik serta warna yang lebih jernih.

Co-processing merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memproduksi greenfuel melalui proses pengolahan bahan baku minyak nabati dengan minyak bumi secara bersamaan

Berita Terkait