Antara Kedelai Tempe dan Babi, Harga Meroket

Senin, 21 Februari 2022 04:40 harga kedelai tempe kedelai
Antara Kedelai Tempe dan Babi, Harga Meroket
Antara Kedelai Tempe dan Babi, Harga Meroket

ILUSTRASI kedelai tempe/CNBC/M Sabki

YUKBIZ.COM - Produsen tahun dan tempe di Tanah Air bersiap ketar-ketir menghadapi bahan baku kedelai yang melambung.

Ini disebabkan karena meningkatnya harga kedelai, salah satunya disebabkan kebijakan pemerintah China yang mereformasi peternakan babi, sehingga butuh kedelai yang cukup banyak untuk pakan ternak babi setelah diterpa flu babi dalam dua tahun lalu.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan memperkirakan, pada tahun lalu pihak memperkirakan produksi kedelai di Argentina dan Brasil akan meningkat. Namun, proyeksi itu diperkirakan akan meleset.

"Nah begitu reformasi peternakan babi dibikin, SOP yang bagus maka butuh kedelai banyak untuk pakan babi. Sehingga, China ini memborong kedelainya," kata Oke Nurwan, seperti dikutip Detikfinance, Minggu (20/2/2022).

"China beralih ke Amerika diborong. Kedelai kita itu untuk tahu tempe biasanya dari Amerika. Karena diborong harga melonjak, ditambah pandemi," ujarnya.Produksi kedelai Argentina dan Brasil yang turun membuat China beralih memasok dari Amerika Serikat (AS). Sementara, kebutuhan kedelai perajin tahu tempe biasanya dipasok dari AS.

Dia menuturkan, pandemi telah mengerek biaya logistik yang berkontribusi juga pada kenaikan harga kedelai.

"Pandemi itu biaya logistik naik empat kalilipat. Sehingga harga kedelai naik, dan jatuhnya kedelai di kita naik," terangnya.

Sebagai informasi, harga kedelai dunia mengalami lonjakan. Situasi ini tentu akan berdampak besar bagi industri tempe dan tahu domestik yang didominasi skala rumah tangga.

Merujuk pada situs tradingeconomics, harga kedelai berfluktuasi di rentang US$ 15 per bushel (sekitar 27,21 kg) setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak Mei 2021 di kisaran US$ 16 per bushel.

Situasi ini telah membuat industri tempe dan tahu ketar ketir. Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia Aip Syariuddin mengatakan 20% atau 30 ribu perajin tahu dan tempe telah setop produksi.(roy)

Sumber CNBC dengan judul Harga Kedelai Tempe Meroket Gegara Babi di China, Kok Bisa

BACA JUGA: Eps1, Raja Mobil RI: Toyota Dulu Bukan Apa-Apa di Indonesia

Berita Terkait