Analisis Komplit Pemicu Turunnya Harga Sawit di Riau di Bawah Rp 1.000 Per Kg

Jum'at, 15 Juli 2022 06:44 harga sawit terbaru harga CPO kelapa sawit Riau harga TBS kelapa sawit Harga Sawit Riau Sepekan
Analisis Komplit Pemicu Turunnya Harga Sawit di Riau di Bawah Rp 1.000 Per Kg
Analisis Komplit Pemicu Turunnya Harga Sawit di Riau di Bawah Rp 1.000 Per Kg

ILUSTRASI kelapa sawit cpo (antara)

YUKBIZ.COM - Update terbaru harga sawit di Riau. Dinas Perkebunan Provinsi Riau menyatakan tidak bisa memberlakukan imbauan Kementerian Perdagangan atau Kemendag, terkait pembelian tandan buah segar (TBS) sawit petani senilai Rp1.600 per kg. 

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Disbun Riau Defris Hatmaja menjelaskan harga acuan TBS kelapa sawit yang ditetapkan pemprov sudah berada pada level harga imbauan Kemendag beberapa waktu lalu. 

Bahkan kini di tingkat petani, harga TBS sudah ada yang di bawah Rp1.000 per kg. 

"Harga TBS kelapa sawit saat ini berdasarkan penetapan yang mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) khusus untuk usia 10-20 tahun sudah berada pada level Rp1.500 per kg. Tidak bisa lagi ditetapkan di atas itu," ujarnya Kamis (14/7/2022). 

Menurutnya imbauan Kemendag untuk membeli TBS seharga minimal Rp1.600 per kg, hanya bisa diterapkan dua pekan lalu, dimana pada saat itu harga TBS masih di rentang Rp1.700 per kg. 

Kini pabrik disebut tidak bisa lagi mengikuti imbauan Kemendag, karena harganya tidak sesuai lagi dengan kondisi lapangan. 

Lagipula yang disampaikan Mendag pada saat itu dinilai pihaknya hanya mengimbau, bisa dijalankan atau juga tidak dijalankan. 

Defris memaparkan ada beberapa pemicu turunnya harga jual sawit di daerah itu. 

Dari faktor eksternal, harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) diprediksi beberapa waktu ke depan bakal anjlok dalam. Kondisi itu dipicu menularnya ketakutan pasar global terhadap resesi yang mengancam ekonomi Amerika Serikat (AS). 

Bahkan, ketakutan pasar tersebut diprediksi lebih kuat dari dampak tensi geopolitik di Ukraina. Harga CPO bisa ke MYR4.000. 

"Artinya, ekspor CPO kita kejar-kejaran dengan waktu. Produsen akan beramai-ramai berusaha kirim CPO, harga di masa depan bisa lebih tertekan lagi. 3 bulan ke depan akan jadi saat paling kritis karena The Fed masih akan menaikkan suku bunga 125 bps," ujarnya. 

Selain itu, stok CPO di Indonesia kini melimpah akibat larangan ekspor periode Mei 2022, dilanjutkan kebijakan DMO dan DPO jilid 2 sejak Mei hingga saat ini. 

Berita Terkait