Akses Ekspor Manufaktur Bakal Diperluas ke Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika

Selasa, 05 November 2019 07:36 Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita Akses Ekspor Manufaktur Bakal Diperluas Ekspor Manufaktur
Akses Ekspor Manufaktur Bakal Diperluas ke Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika
Akses Ekspor Manufaktur Bakal Diperluas ke Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika

Foto: kompas.com

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita  menyatakan, produk-produk manufaktur kita sudah memenuhi standar sehingga mampu kompetitif di kancah internasional

YUKBIZ.COM, JAKARTA - Akses pasar ekspor untuk industri manufaktur terus diupayakan diperluas oleh pemerintah. Selama ini produk pengolahan nonmigas tersebut menjadi andalan dalam pencapaian nilai ekspor nasional.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (4/11/2019) mengatakan, perluasan pasar ekspor tersebut misalnya ke negara-negara potensial seperti di Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika. 

Menperin Agus menyatakan, produk-produk manufaktur konsisten memberikan kontribusi terbesar tehadap nilai pengapalan Indonesia. “Artinya, produk kita sudah memenuhi standar sehingga mampu kompetitif di kancah internasional,” ujarnya.

Sepanjang Januari-September 2019, nilai pengapalan produk sektor manufaktur menembus hingga USD93,7 miliar atau menyumbang 75,51 persen terhadap total ekspor nasional yang mencapai USD124,1 miliar. 

Dengan demikian, peran hilirisasi industri dalam meningkatkan nilai tambah juga berjalan.

BACA JUGA:

20 UKM Paguyuban Mie Tunggalrasa Garamiro Binaan Bogasari Peroleh Sertifikat Halal 

Menteri Teten Masduki Akan Fokus Dorong Ekspor Produk UMKM

Menperin menyebutkan, sejumlah sektor manufaktur di Tanah Air sedang digenjot produktivitasnya agar dapat memenuhi pasar ekspor. 

Hal ini seiring dengan adanya peningkatan investasi di dalam negeri. Tak terkecuali pula didorong bagi sektor yang memiliki kapasitas berlebih di pasar domestik.

“Contohnya, industri otomotif, makanan dan minuman, serta aneka industri yang mempunyai peluang untuk ditingkatkan ekspornya," tegas Agus. Menurutnya, tekanan terhadap industri manufaktur nasional karena kondisi ekonomi global yang tengah menurun.

Berita Terkait