ATURAN TERBARU  Pembelian Pertalite Bakal Berlaku Agustus 2022

Jum'at, 24 Juni 2022 06:05 BBM subsidi bahan bakar minyak (BBM) BBM jenis premium
ATURAN TERBARU  Pembelian Pertalite Bakal Berlaku Agustus 2022
ATURAN TERBARU  Pembelian Pertalite Bakal Berlaku Agustus 2022

ILUSTRASI Pertalite bahan bakar minyak

YUKBIZ.COM - Pembelian bahan bakar minyak jenis Pertalite akan diatur. Aturan pembelian Pertalite ini akan mulai berlaku pada Agustus 2022.

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati mengatakan, saat ini revisi ketentuan tersebut masih berproses.

Asal tahu saja, dalam upaya memperbaikin penyaluran BBM subsidi tepat sasaran, pemerintah bakal merevisi Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak

"Sebenarnya kami punya target dari BPH sendiri, kami ingin itu dimulai Agustus atau paling lambat September itu sudah bisa diberlakukan tapi tentu saja kewenangan itu bukan dikami karena itu perpres," kata Erika dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI, Kamis (23/6).

Erika melanjutkan, poin-poin usulan untuk merevisi Perpres tersebut telah disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada Presiden Joko Widodo.

BPH Migas pun kini masih menanti undangan untuk pembahasan lebih lanjut. Salah satu poin yang bakal dibahas dalam pembahasan tersebut yakni dampak khusususnya untuk aspek sosial jika kebijakan baru tersebut diberlakukan.

Yang terang, dalam aturan yang baru tersebut, BPH Migas merencanakan adanya pengaturan atau identifikasi ulang untuk konsumen pengguna jenis BBM tertentu solar. Selain itu, juga akan diatur ketentuan untuk konsumen pengguna Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite.

Di sisi lain, Erika memastikan sejumlah persiapan lain juga tengah dilakukan BPH Migas.

"Kami menyiapkan aturan turunannya berupa Peraturan Kepala dan Surat Keputusan," imbuh Erika.

Adapun, aturan turunan tersebut berupa peraturan BPH Migas sebagai aturan pelaksanaan dan SK yang memuat ketentuan pengendalian volume BBM subsidi.(KONTAN)

BACA JUGA: Gubernur Bank Indonesia Paparkan Penyebab Kekacauan Perekonomian di 60 Negara

BACA JUGA: Mantap, PLN Peduli Bantu Pengembangan UMKM Budi Daya Jamur Tiram di Riau  

Berita Terkait