ILUSTRASI pipa gas (PGN)
YUKBIZ.COM - Sentimen polemik geopolitik antara Rusia dan Ukraina tak hanya berdampak pada negara yang tengah berperang saja. Melainkan, dampak krisis ekonomi hingga krisis energi juga dirasakan secara global terutama oleh negara-negara Eropa.
Beberapa waktu belakangan tepatnya pada Rabu (31/8/2022) Rusia dilaporkan kembali menyetop pasokan gas melalui pipa Nord Stream 1 ke Eropa dengan alasan tengah melakukan perbaikan pada pipa terkait.
Berbeda dengan pernyataan sebelumnya, Rusia menjanjikan pasokan gas ke Eropa akan kembali mulai beroperasi pada sabtu (3/9/2022), tetapi hingga kini belum ada laporan lanjutan terkait perealisasian janji tersebut.
Menanggapi siasat pukulan energi yang dilancarkan oleh Rusia tersebut, beberapa ahli memproyeksikan akan adanya kenaikan harga energi di Eropa terutama jelang musim dingin.
Secara lebih lanjut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga memperingatkan kemungkinan terburuk usai Moskow kembali menyetop aliran gas ke Eropa.
Dilansir dari The Guardian, berikut rangkuman perang Rusia vs Ukraina pada Senin (5/9/2022):
Zelensky Klaim Kemajuan Serangan Pasukan Ukraina
Ukraina telah membuat kemajuan dalam serangan balasan yang baru-baru ini diluncurkan.
Volodymyr Zelensky mengungkapkan bahwa pasukannya berhasil kembali mengambil dua pemukiman di selatan, ketiga di timur, serta beberapa wilayah tambahan di timur Ukraina.
"Bendera Ukraina kembali ke tempat di mana mereka seharusnya berada di sebelah kanan," jelasnya dalam sebuah pidato yang disampaikan pada Minggu malam (4/9/2022).
Secara lebih lanjut, Kyrylo Tymoshenko selaku wakil kepala kantor kepresidenan, memposting gambar tentara yang mengibarkan bendera Ukraina di atas sebuah desa yang diduga berada di selatan Ukraina (Vysokopilly. wilayah Kherson).