UPDATE Penerbangan Garuda Indonesia Bakal Langka Tahun Depan, Terungkap Penyebabnya

Rabu, 10 November 2021 09:03 Kementerian Perhubungan Garuda Indonesia BUMN penerbangan
UPDATE Penerbangan Garuda Indonesia Bakal Langka Tahun Depan, Terungkap Penyebabnya
UPDATE Penerbangan Garuda Indonesia Bakal Langka Tahun Depan, Terungkap Penyebabnya

Ilustrasi Garuda Indonesia

YUKBIZ.COM - Garuda Indonesia sedang mengalami masa-masa yang kurang baik.

Ini informasi penting bagi pelanggan Garuda Indonesia. Melansir Kompas.com, penerbangan Garuda Indonesia akan semakin langka pada tahun  depan. 

Sebab maskapai pelat merah itu akan memangkas rute penerbangan dan jumlah pesawat secara signifikan sebagai upaya untuk menyehatkan kembali kondisi keuangan perusahaan. 

Wakil Menteri (Wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, maskapai pelat merah itu akan secara masif fokus pada rute-rute penerbangan domestik, sedangkan rute-rute penerbangan internasional dikurangi signifikan. 

"Untuk internasional itu hanya beberapa yang dibuka dan itu pun sebagian besar karena adanya volume kargo yang baik. Jadi kita tidak lagi mempunyai rute-rute seperti Amsterdam, London, Korea Selatan, dan sebagainya, itu di-shutdown," ungkapnya dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (9/11/2021). 

Berdasarkan rencana bisnis ke depan, Garuda Indonesia hanya akan memiliki 140 rute penerbangan di 2022, atau berkurang 97 rute penerbangan dibandingkan 2019 yang memiliki 237 rute penerbangan. 

Seiring dengan semakin berkurangnya rute penerbangan, perseroan pun memangkas jumlah pesawatnya. 

Pada 2022, Garuda Indonesia hanya akan mengoperasikan 134 pesawat, atau berkurang 68 pesawat dibandingkan 2019. Selain itu, jenis pesawat Garuda Indonesia juga akan dikurangi dari 13 menjadi hanya 7. 

Sebab, banyaknya jenis pesawat yang digunakan malah menambah beban keuangan perusahaan karena kompleksnya perawatan yang harus dilakukan. 

"Ini salah satu inefesiensi di masa lalu, karena pesawatnya macam-macam. Biasanya airline yang bagus itu punya 3-4 macam pesawat. Di Garuda pesawatnya ada banyak sekali (jenisnya), dan itu membuat kompleksitas dari pengelolaan mantainance-nya sehingga cost menjadi mahal," kata Wamen BUMN. 

Tiko itu mengatakan, pengurangan jumlah pesawat itu memang karena sebagian besar sudah di-grounded oleh lessor akibat perseroan tak lagi mampu membayar sewa pesawat. 

Saat ini, Garuda Indonesia memiliki sebanyak 125 pesawat, namun hanya 50-60 pesawat yang bisa beroperasi. Dampak pengurangan pesawat dan rute ini, kata Tiko, akan membuat penerbangan Garuda Indonesia menjadi sulit ditemui disejumlah bandara. 

Berita Terkait