Terungkap, Kendaraan Listrik Jadi Solusi untuk Kesepakatan Jokowi di KTT Glasgow, Jadi Masa Depan

Jum'at, 12 November 2021 10:15 kendaraan listrik KTT G20 mobil listrik Presiden Jokowi
Terungkap, Kendaraan Listrik Jadi Solusi untuk Kesepakatan Jokowi di KTT Glasgow, Jadi Masa Depan
Terungkap, Kendaraan Listrik Jadi Solusi untuk Kesepakatan Jokowi di KTT Glasgow, Jadi Masa Depan

ILUSTRASI. Dengan mengakselerasi program mobil listrik, dampaknya akan lebih signifikan. Bahkan, target net zero karbon pada 2060 bisa dicapai. (KONTAN/Baihaki)

YUKBIZ.COM, JAKARTA - Kendaraan listrik menjadi masa depan dunia. Itu terungkap saat para pemimpin dunia, termasuk Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) bertemu di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) perubahan iklim COP 26 di Glasgow, Skotlandia. 

KTT ini berlangsung pada 31 Oktober - 12 November 2021 untuk melakukan negosiasi penurunan emisi global karbon dioksida.  

Satryo Soemantri Brodjonegoro, Ketua Tim Percepatan Industri Nasional Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) Berbasis Baterai, menjelaskan salah satu cara untuk memenuhi tujuan tersebut adalah melalui dukungan penuh terhadap infrastruktur kendaraan listrik.

"Transportasi yang selama ini menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil, menyumbang emisi yang sangat besar. Oleh karena itu, kendaraan listrik menjadi solusi. Ini pastinya akan mengurangi emisi di Indonesia," ujar Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam siaran persnya, Jumat (12/1).

Indonesia memang punya garis pantai sangat panjang dan hutan yang luas. Dua hal itu adalah modal besar untuk karbon. Namun, dengan mengakselerasi program mobil listrik, dampaknya akan lebih signifikan. Bahkan, bukan tidak mungkin, target net zero karbon pada 2060 bisa dicapai.

Tahun ini saja, menurut Satryo, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional diperkirakan mencapai 75,27 juta kilo liter (KL). Sebesar 26,3 juta KL untuk BBM bersubsidi dan 48,97 juta KL untuk non subsidi. Jika program mobil listrik nasional bisa dicapai, maka konsumsi BBM akan berkurang dan emisi bisa dikurangi secara signifikan.

Meskipun keberadaanya masih sangat jarang ditemukan di jalan umum, namun mobil listrik bukan barang baru di Indonesia. Pada tahun 1989, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, sudah berhasil membuat mobil listrik bertenaga sel surya. 

Target 2028

Selain itu, pada tahun 2012, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang saat itu dijabat Dahlan Iskan, memperkenalkan sekaligus menguji coba mobil listrik karya anak bangsa, yakni Tuxuci.

Lalu, pada tahun 2019 lalu, Presiden Jokowi juga sudah mengeluarkan peraturan presiden (Perpres) nomor 55 tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Untuk Transportasi Jalan.

Sebelumnya, pada tahun lalu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita juga sudah mengeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 tahun 2020 tentang Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan dan Ketentuan Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) KBL Berbasis Baterai.

"Target kami pada 2028 sudah ada produk mobil listrik nasional. Selain itu, semua kendaraan pemerintah, mulai tahun ini atau tahun depan, akan secara bertahap diganti menjadi kendaraan listrik," ujar Agus ketika itu. 

Berita Terkait