SERI Harta Karun Nakamura: Kiloan Emas Batangan Masih Dirahasiakan

Jum'at, 22 April 2022 08:17 harta karun emas batangan harga emas
SERI Harta Karun Nakamura: Kiloan Emas Batangan Masih Dirahasiakan
SERI Harta Karun Nakamura: Kiloan Emas Batangan Masih Dirahasiakan

YUKBIZ.COM - Setelah ramai perkara Westerling di era 1950-an, Organisasi Gerilya Hindia Belanda atau Nederlandsch Indies Guerilla Organisatie (NIGO) mencuri perhatian. 

Di dalam NIGO itu konon terdapat perempuan indo bernama Carla Wolff. Kemudian kisah harta Nakamura disebut-sebut, karena Carla Wolff hidup serumah dengan Kapten Hiroshi Nakamura.

Kapten Hiroshi Nakamura, disebut Ben Anderson dalam Revoloesi Pemoeda (1988:88) sebagai perwira di bagian perencanaan markas tentara Jepang di Jakarta yang pada 1945, ketika keadaan tidak jelas, telah melakukan penggarongan dari sebuah badan milik negara. 

Kala itu kondisi Indonesia sedang kacau. Perampokan itu terjadi ketika fokus orang Indonesia terpaku pada Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, hingga aksi Nakamura dkk tidak terendus kebanyakan orang Indonesia.

Harta karun Nakamura itu, menurut catatan koran De locomotief (01-08-1948) bersumber dari sebuah pegadaian di Jakarta. 

Nilai hasil rampokan emas Nakamura itu diperkirakan mencapai 10 hingga 80 juta gulden. 

Terkait perampokan itu, Musa Dahlan dalam Rampok (2012) menyebut Nakamura memperalat dua orang serdadu Jepang dan seorang sopir asli Indonesia, dengan mobil sebuah truk, ketiganya tidak tahu bahwa mereka terlibat perampokan.

Konon, dari pegadaian di Kramat Jakarta itu emas 960 kg disikat Kapten Nakamura. 

Emas-emas itu dibawa ke rumah dinas Kapten Nakamura. 

Carla Wolff yang serumah dan telah memberi dua anak untuk Nakamura itu, disebut Dahlan, ikut mengutil lalu menghambur-hamburkan sebagian hasil jarahan Nakamura itu.

"Saya lebih kaya dari Ratu, saya akan tidur di ranjang emas dan tamu saya akan makan dari piring emas," ujar Carla Wolff ketika menikmati emas-emas jarahan Nakamura itu. 

Nakamura kemudian menyembunyikan sebagian besar harta karun yang sudah tidak utuh lagi itu, karena sebagian kecil terkutil gundiknya itu. 

Ada yang menyebut Nakamura lalu menguburkan emas-emasnya itu di daerah Menteng.

Berita Terkait