Rencana Akuisisi Pegadaian dan PNM, Akan Perkuat Posisi BRI di UMKM

Jum'at, 13 November 2020 05:21 BRI mencatatkan total aset Rp1.447,85 triliun aksi korporasi akuisisi BRI Akuisisi Pegadaian dan PNM
Rencana Akuisisi Pegadaian dan PNM, Akan Perkuat Posisi BRI di UMKM
Rencana Akuisisi Pegadaian dan PNM, Akan Perkuat Posisi BRI di UMKM

 

 Ilustrasi foto/republika.com

YUKBIZ.COM, JAKARTA – Langkah baru nampaknya bakal terjadi di Lembaga keuanngan milik pemerintah.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. akan menjadi bahtera baru bagi PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) seiring dengan rencana aksi korporasi akuisisi yang akan dilakukan perseroan.

Jika benar demikian, maka aksi korporasi ini akan semakin mengukuhkan BRI sebagai pemain utama di segmen UMKM. Mega konsolidasi ini juga akan menjadi sentimen positif bagi kinerja sahamnya emiten berkode BBRI itu.

BACA JUGA:

Tukar Tabung Gas Elpiji 12 Kg ke Bright Gas, Pertamina Pastikan Gratis 

Kabar Baik untuk Bisnis Kelapa Sawit. Produksi dan Ekspor CPO Mulai Merangkak Naik

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan aksi korporasi itu akan memperbesar nilai aset BRI. Per September 2020, BRI mencatatkan total aset Rp1.447,85 triliun atau terbesar di antara bank umum. 

Dia menambahkan, rencana tersebut akan berdampak positif bagi kinerja BRI yang memiliki segmen pasar ritel dan UMKM. Pasalnya Pegadaian dan PNM juga diketahui bermain di segmen pasar tersebut.

Trioksa meyakini fundamental kuat yang dimiliki BRI juga akan berdampak positif untuk mendorong bisnis kedua perusahaan pelat merah itu.

"Dengan fundamental yang kuat, jaringan luas, bisnis ada, kemudian bersinergi mengembangkan sektor UMKM. Ini yang kita lihat jadi alat pemerintah untuk mengembangkan UMKM," katanya, Kamis (12/11/2020) malam.

Secara kinerja keuangan, laba Pegadaian dan PNM memang sempat mengalami pelemahan. Hingga September 2019, kinerja laba Pegadaian dan PNM masing-masing turun 21,2% secara year on year (yoy) dan 42,94%. Namun, penurunan kinerja ini sama dengan bisnis lainnya yang tertekan sebagai dampak pandemi.

Berita Terkait