PR untuk Bumi Lancang Kuning, 600 Desa di Provinsi Riau Masih Belum Tersambung Sinyal Seluler

Rabu, 14 September 2022 08:49 Diskominfotik Riau Provinsi Riau Era digitalisasi Bumi Lancang Kuning
PR untuk Bumi Lancang Kuning, 600 Desa di Provinsi Riau Masih Belum Tersambung Sinyal Seluler
PR untuk Bumi Lancang Kuning, 600 Desa di Provinsi Riau Masih Belum Tersambung Sinyal Seluler

Ilustrasi foto/Antara/bisnis.com 

YUKBIZ.COM, PEKANBARU – Era digitalisasi yang tengah terjadi di sekitar kita perlu kita sambut dengan antusias. Kemajuan ini seyogyanya dibarengi dengan pemenuhan fasilitas komunikasi.

Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi Riau menerima laporan bahwa sekitar 600 desa yang ada di wilayah itu masih dalam status blank spot atau tidak mendapatkan sinyal seluler.

Kepala Diskominfotik Riau Erisman Yahya menjelaskan dari laporan itu, hingga kini masih belum dipastikan apakah memang blank spot atau sekadar low signal.

BACA JUGA:

Waduh…Tren Suku Bunga Tabungan Bank Kini 0 Persen. Apa Kata OJK?

Tips Praktis Merintis Kedai Kopi, Jangan Sepelekan Hal-hal ini  

"Sebelumnya kami telah menyampaikan surat kepada Kemenkominfo RI terkait desa-desa blank spot di Provinsi Riau. Kemudian langsung direspon dengan beraudiensi langsung ke kami. Dari sekitat 600 titik blank spot itu, kami tidak tahu apakah desa-desa tersebut betul-betul blank spot atau cuma low signal, karena nanti segmennya akan berbeda," ujarnya, Selasa (13/9/2022).

Dia memaparkan untuk mengetahui suatu wilayah atau desa tersebut termasuk kategori blank spot atau low signal, dapat dilakukan pemeriksaan dengan aplikasi Sigmon.

Aplikasi Sigmon adalah aplikasi pelacak sinyal seluler dengan pendekatan geolokasi yang mampu menyediakan informasi bagi pengguna, diantaranya mengetahui kuat sinyal, kecepatan unduh, kecepatan unggah, kecepatan akses web, hingga kecepatan akses video. 

Dari hasil pemeriksaan, kalau dipastikan blank spot, nantinya wilayah itu akan dibangun tower.

Namun jika low signal tinggal ditambah kekuatan sinyalnya. Karena itu perlu disosialisasikan penggunaan aplikasi Sigmon untuk mendeteksi sinyal di suatu tempat.

"Kami berharap progres pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informatika di Riau bisa lebih cepat, sehingga target 2024 seluruh desa teraliri internet di Riau segera terwujud."

Berita Terkait