Ilustrasi foto/kompas.com
YUKBIZ.COM, JAKARTA – Ini kabar lanjutan dari “matahari buatan” yang saat ini tengah dikembagkan oleh China.
Matahari buatan yang diteliti oleh para ilmuwan China memanfaatkan reaksi nuklir menggunakan sebuah reaktor fusi bernama Tokamak.
Bahan bakarnya, menggabungkan dua isotop, Deuterium dan Tritium yang terkandung dalam unsur teringan di bumi, yaitu Hidrogen (H).
BACA JUGA:
* Ringankan Beban Sembako Rakyat, Bulog Gelar Promo. Simak di iPanganDotCom
* Pulau Anggrek Elsye Lestari, Destinasi Wisata Menarik di Bangka Belitung
Unsur Hidrogen ini banyak tersedia di alam, seperti air laut, air tanah, bahkan senyawa kimia di sekitar manusia banyak mengandung Hidrogen. Sehingga menjadikannya sumber bahan bakar yang tidak akan habis.
"Yang penting ada unsur H (hidrogen), paling mudah dari air laut (H2O)," kata Akademisi Fisika Nuklir Universitas Gadjah Mada, Yudi Utomo, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (11/12).
Unsur Hidrogen memang melimpah di bumi, namun unsur ini selalu ditemukan sebagai bagian dari senyawa lain, seperti air (H2O), atau dalam senyawa metana (CH4). Untuk mendapat hidrogen murni (H2) perlu dilakukan pemisahan atau distilasi.
Menurut Alternative Fuels Data Center (AFDC), Departemen Energi Amerika Serikat, ada beberapa cara untuk memproduksi hidrogen.
Pertama, dengan mereformasi atau gasifikasi gas alam atau gas sintesis, seperti campuran hidrogen, karbon monoksida, dan sejumlah kecil karbon dioksida. Kemudian dengan mereaksikan gas alam dengan uap suhu tinggi.
Karbon monoksida direaksikan dengan air untuk menghasilkan hidrogen tambahan.