Jangan Takut Investasi, Simak Kiat Warren Buffett Menghadapi Resesi

Kamis, 13 Oktober 2022 06:31 resesi dunia perekonomian masa depan perekonomian Riau 2023
Jangan Takut Investasi, Simak Kiat Warren Buffett Menghadapi Resesi
Jangan Takut Investasi, Simak Kiat Warren Buffett Menghadapi Resesi

ILUSTRASI warren buffett (AFP)

YUKBIZ.COM - Beberapa minggu terakhir, prediksi resesi perekonomian global bakal terjadi pada 2023 semakin ramai dibicarakan.

Sejumlah lembaga dan pakar memproyeksi, perekonomian global akan masuk jurang resesi pada tahun depan. 

Tapi benarkah perekonomian global bakal resesi tahun depan.

Perlu Anda ketahui, dampak dari kenaikan suku bunga yang signifikan dalam waktu singkat disertai lonjakan inflasi akan memukul berbagai sektor ekonomi.  

Tidak hanya itu, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada Selasa (11/10/2022) bahwa ekonomi dunia sedang menuju "badai air". 

IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan global untuk tahun depan dan memperingatkan resesi dunia yang keras jika pembuat kebijakan salah menangani perang melawan inflasi. 

Melansir New York Times, penilaian suram dirinci dalam laporan World Economic Outlook, yang diterbitkan ketika pejabat ekonomi top dunia melakukan perjalanan ke Washington untuk pertemuan tahunan Bank Dunia dan IMF. 

Pertemuan itu bertepatan pada kondisi ekonomi global yang muram, seiring terjadinya gangguan rantai pasokan yang terus-menerus dan perang Rusia di Ukraina. 

Faktor-faktor tersebut telah menyebabkan lonjakan harga energi dan pangan selama setahun terakhir, yang pada akhirnya memaksa para bank sentral menaikkan suku bunga tajam untuk mendinginkan ekonomi mereka. 

IMF menilai, menaikkan biaya pinjaman mungkin akan menjinakkan inflasi dengan memperlambat investasi bisnis dan belanja konsumen. 

Akan tetapi, tingkat inflasi yang lebih tinggi juga dapat menghasilkan serangkaian masalah baru: serangkaian resesi di negara-negara kaya dan krisis utang di negara-negara miskin. 

"Singkatnya, yang terburuk belum datang, dan bagi banyak orang 2023 akan terasa seperti resesi," demikian bunyi laporan IMF. 

Berita Terkait