Eps 6 Ciputra Sulap Kebun Tempat Jin Buang Anak Jadi Pondok Indah

Senin, 18 April 2022 03:53 Ciputra raja properti RI raja properti Indonesia
Eps 6 Ciputra Sulap Kebun Tempat Jin Buang Anak Jadi Pondok Indah
Eps 6 Ciputra Sulap Kebun Tempat Jin Buang Anak Jadi Pondok Indah

ILUSTRASI Ciputra

YUKBIZ.COM -  "Semua bisa berubah"

Wafatnya pengusaha kawakan Ciputra pada 27 November 2019, mengingatkan pada memori-memori masa gemilang Ciputra di masa lalu. Ciputra banyak membangun kawasan yang sebelumnya bukan apa-apa hingga menjadi sesuatu. 

Ia selalu bilang 'semua bisa berubah'.

Ciputra tak hanya dikenal dengan proyek fenomenal membangun Proyek Senen, hingga yang paling ambisius Taman Impian Jaya Ancol yang berawal dari mimpi memiliki Disneyland di Jakarta.

Alberthiene Endah, dalam "Ciputra The Entrepreneur: The Passion of My Life" (2019), mengungkapkan kisah lain soal pembangunan kawasan di selatan Jakarta pada era 1980-an yang kini jadi salah satu kawasan paling elite di Jakarta, yaitu Pondok Indah. 

Seperti biasa, Ciputra memulainya dari intuisi yang tajam terhadap peluang.

"Firasat saya di tahun 70-an, kelak Jakarta akan mencapai titik kulminasi pertambahan penduduk yang mencengangkan, Ibukota akan sesak. Tak cukup menampung penduduk. Tak akan cukup lagi untuk menadahi rumah-rumah baru di atasnya. Kemungkinan kelak Jakarta akan dipenuhi rumah yang menjulang ke langit alias apartemen. Tapi waktunya masih lama. Maka terpikir oleh saya, harus dibangun kota satelit..." katanya (The Passion of My Life)

Sialnya ide Ciputra untuk membangun Pondok Indah, tak mulus, ia malah mendapat bully dari salah satu pejabat tata kota Jakarta. 

Menurut pejabat itu membangun kota satelit di pinggir Jakarta suatu hal yang mustahil.

"Sok tahu kau. Mana mungkin ada kota satelit di pinggiran Jakarta," kata Ciputra menirukan pejabat tersebut (hal:222)

Namun, Ciputra bergeming, ia tetap pada keyakinannya membangun kota satelit, bahkan kelak bisa membangun kota mandiri.

Kisah awal Ciputra menemukan lahan Pondok Indah dan Bintaro Jaya, berawal saat ia menemani kawannya yang membeli tanah di Kelurahan Bintaro, yang pada waktu itu ditempuh 1 jam perjalanan dengan kendaraan dari pusat kota Jakarta. 

Berita Terkait