Blok Masela, Menanti Akhir Perjalanan Panjang Indonesia-Jepang Soal Proyek Gas Alam Cair/LNG

Kamis, 28 Juli 2022 05:10 PT Perusahaan Gas Negara Tbk Inpex Masela Ltd Laut Arafuru gas alam cair Blok Masela
Blok Masela, Menanti Akhir Perjalanan Panjang Indonesia-Jepang Soal Proyek Gas Alam Cair/LNG
Blok Masela, Menanti Akhir Perjalanan Panjang Indonesia-Jepang Soal Proyek Gas Alam Cair/LNG

ILUSTRASI Blok Masela di Laut Arafuru Maluku (Reuters)

YUKBIZ.COM - Proyek gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) Blok Masela menjadi salah satu proyek strategis nasional yang paling diharapkan segera berjalan, mengingat sudah lebih dari 20 tahun melewati perjalanan panjang dan berliku. 

Dengan beroperasinya proyek gas Abadi di Laut Arafuru, Maluku itu, tak hanya akan mengangkat kemampuan produksi minyak dan gas bumi nasional, tetapi sekaligus bisa menjadi ajang pembuktian bahwa iklim investasi di Indonesia sudah sangat kondusif. 

Harapannya, dapat mendorong investor migas lainnya untuk berinvestasi di Indonesia.

Selain itu, beroperasinya Blok Masela juga diyakini akan mendorong pertumbuhan industri di daerah Maluku, seperti industri petrokimia yang menggunakan bahan baku gas. 

Yang jelas, multiplier effect dari Blok Masela akan sangat besar terhadap perekonomian daerah dan nasional.

Maka tak heran bila Indonesia, sejak era pemerintahan SBY terus berupaya mempercepat kegiatan eksplorasi di Blok Masela yang ketika pada tahun 2000, berdasarkan catatan pengamat energi Fahmy Radhi, Inpex Corporation melalui anak perusahaannya Inpex Masela Ltd. berhasil menemukan gas dengan cadangan terbukti yang diperkirakan mencapai sekitar 27,6 triliun kaki kubik (Tcf).

Pun saat bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, di Tokyo, Rabu (27/7/2022), Presiden Joko Widodo menyebut komitmen kerja sama kelanjutan proyek gas Masela menjadi salah satu yang dibahas dalam pertemuan bilateral tersebut.

“Beberapa proyek strategis yang saya sampaikan agar dipercepat penyelesaiannya antara lain MRT Jakarta North-South Fase II dan East-West Fase I, Kawasan Industri Papua Barat, perluasan Pelabuhan Patimban, dan Jalan Tol Akses Patimban. Kami juga membahas komitmen kerja sama bagi kelanjutan Proyek Gas Masela,” tulis Presiden dalam akun Facebook Presiden Joko Widodo, dikutip Rabu (27/7/2022).

Beberapa hari sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga membahas peluang pendanaan proyek Blok Masela dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) lewat skema joint crediting mechanism (JCM) saat bertemu dengan Gubernur JBIC yang baru Nobumitsu Hayashi di Hotel Imperial Tokyo, Jepang.

Sebegitu pentingnya kelanjutan proyek Masela bagi industri migas nasional karena memang memiliki cadangan gas yang sangat besar. 

SKK Migas mencatat, potensi ekonomi lanjutan di Blok Masela setelah berakhirnya kontrak oleh Inpex pada 2055 masih tersisa setidaknya 3—4 Tcf.

Sayangnya, perkembangan proyek Masela masih saja menggantung terlebih setelah Shell Upstream Overseas Ltd. (Shell) menyatakan mundur dari proyek senilai US$19,8 miliar tersebut.

Berita Terkait